Sunday, January 31, 2010

MESIN DIESEL (1)



Mesin kendaraan secara umum dibedakan berdasarkan bahan bakar yang digunakan atau dalam proses pembangkitan tenaganya. Dapat disebutkan diantaranya mesin uap (steam engine), mesin listrik, mesin tenaga matahari (sollar cell) dan yang paling banyak adalah mesin bensin (gasoline engine) dan mesin diesel (diesel engine). Dalam artikel ini akan dibahas tentang mesin diesel.

Perbedaan antara mesin diesel dan mesin bensin

Secara prinsip, proses pembangkitan tenaga pada mesin diesel sama dengan prose pembakitan tenaga pada mesin bensin. Yang berbeda adalah bahan bakar yang digunakan, mekanisme yang berbeda, tekanan pembakaran yang lebih tinggi, namun menghasilkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik daripada efisiensi bahan bakar mesin bensin.

Bagian-bagian Khusus

    1. Ruang pembakaran
      Berbeda dengan mesin bensin, kendaraan dengan mesin diesel tidak dilengkapi dengan sistem pengapian yang menggunakan percikan api dari busi untuk melakukan pembakaran. Mesin diesel mempunyai rasio kompresi yang tinggi, sehingga udara yang dikompresi memiliki tingkat panas yang cukup untuk membakar bahan bakar yang diinjeksikan oleh injektor.

    2. Sistem pemanasan awal
      Untuk memudahkan kemampuan start mesin, mesin diesel memiliki sistem pemanasan awal yang menggunakan busi pijar (glow plug), dll. untuk memanaskan udara hisap.

    3. Sistem bahan bakar
      Mesin diesel memiliki pompa injeksi (injection pump) dan nozzle injeksi (injector) untuk menginjeksikan bahan bakar ke dalam ruang pembakaran pada tekanan tinggi.

    MESIN DIESEL (2)

    Prinsip Kerja Mesin Diesel
    Untuk membangkitkan tenaga penggerak bagi kendaraan, mesin  4-langkah biasa mengulang ke empat langkah seperti yang ditunjukkan pada diagram. Tidak seperti mesin bensin, mesin diesel tidak memiliki sistem pengapian. Akan tetapi, bahan bakar bertekanan tinggi diinjeksikan ke dalam udara bertemperatur tinggi dan bertekanan tinggi guna membuat bahan bakar terbakar dengan sendirinya.



      Diagram menunjukkan mesin tipe ruang melingkar (swirl chamber).



    1. Katup hisap (Intake valve)
    2. Katup buang (Exhaust valve)
    3. Nozzle injeksi (Injector)
    4. Ruang pembakaran (Combustion chamber)
    5. Piston
    6. Batang Penggerak (Connecting rod)
    7. Poros engkol (crank shaft)
    Langkah hisap (INTAKE STROKE)



    Katup buang menutup dan katup hisap membuka. Piston bergerak ke bawah dan menghisap udara ke dalam silinder melalui katup hisap yang terbuka.




    Langkah kompresi (COMPRESSION STROKE)


    Saat piston menyelesaikan langkah hisapnya, katup hisap menutup. Kemudian piston bergerak ke atas untuk mengkompresi.



    Rasio kompresi mesin diesel = 15 sampai 23 (sekitar 2 sampai 3 kali nilai mesin bensin)
    Temperatur ruang pembakaran = 500 sampai 800ºC (900 sampai 1,500ºF)

    Langkah pembakaran (COMBUSTION STROKE)


    Saat piston hendak menyelesaikan langkah kompresi, nozzle injeksi menginjeksikan bahan bakar dalam bentuk kabut bertekanan tinggi ke dalam udara yang telah mencapai tekanan dan temperatur tinggi. Temperatur tinggi udara menyebabkan bahan bakar terbakar dengan sendirinya, menghasilkan pembakaran dan ledakan. Daya pembakaran ini mendorong piston ke bawah lagi, menyebabkan poros engkol berputar.




    Langkah buang (EXHAUST STROKE)



    Setelah terjadi pembakaran dan piston menyelesaikan langkah pembakaran, katup buang membuka dan piston bergerak lagi ke atas untuk membuang gas sisa hasil dari pembakaran ke luar dari silinder.




      Langkah-langkah tersebut akan selalu berulang selama mesin hidup.



    <                                                                                                               Selanjutnya>>

    Friday, January 29, 2010

    Sistem Kemudi (1)

    Sistem kemudi merupakan salah satu sistem pada kendaraan yang berfungsi untuk mengontrol arah kendaraan dengan cara membelokkan roda depan. Pada sistem kemudi, roda-roda depan kendaraan digerakkan dengan cara memutar roda kemudi.
    Prinsip kerja sistem kemudi secara umum adalah sebagai berikut :
    Bila roda kemudi diputar, steering coloum akan meneruskan tenaga putarannya ke steering gear. Oleh steering gear, tenaga putar ini diubah arahnya sehingga dihasilkan tenaga untuk mendorong steering linkage. Steering gear juga
    berfungsi
    untuk memperbesar tenaga putar ini sehingga dihasilkan momen yang lebih besar untuk menggerakan roda depan melalui steering linkage. Steering linkage kemudian akan meneruskan tenaga dorong tersebut untuk mendorong roda depan ke kanan atau kiri sehingga kendaraan dapat berbelok.

    Dalam perkembangannya terdapat banyak tipe kemudi, namun sekarang ini yang paling banyak digunakan ada dua tipe kemudi, yaitu :


    1. Tipe rack-dan-pinion
      Prinsip kemudi pada tipe ini adalah dengan mengubah gerakan rotasi roda kemudi menjadi gerakan ke kanan dan ke kiri pada steering rack. Konstruksinya sederhana dan ringan. Kemudi solid, dan respon roda kemudi sangat cepat.
      Bagian-bagiannya terdiri dari :

      1. Roda kemudi
      2. Poros utama kemudi & column tube
      3. Roda gigi kemudi
      4. Rumah steering rack
      5. Pinion
      6. Rack

    2. Tipe Recirculating ball
      Ada banyak bola-bola diantara poros worm dan mur pada poros sector. Prinsip kemudi pada tipe ini adalah dengan mengubah gerakan rotasi roda kemudi menjadi gerakan ayun pada pitman arm. Gerakan ayun pitman arm ini selanjutnya diteruskan ke roda depan kendaraan melalui steering linkage.

      Bagian-bagiannya terdiri dari :

      1. Roda kemudi

      2. Poros utama kemudi & column tube

      3. Roda gigi kemudi

      4. Persambungan kemudi

      5. Bola-bola baja

      6. Mur bola

      7. Poros sector

      8. Poros worm 

    Friday, January 22, 2010

    Siklus OTTO

    Engine merupakan bagian utama dari kendaraan yang mengubah tenaga panas menjadi tenaga gerak (tenaga putar). Untuk membangkitkan tenaga tersebut, mesin bensin beroperasi berdasarkan Siklus Otto yang terdiri dari empat langkah yang merupakan 1 siklus, yaitu:

    • Langkah Hisap (Intake Stroke), yaitu memasukkan campuran udara+bahan bakar ke ruang silinder

    • Langkah Kompresi (Compression Stroke), yaitu memampatkan (mengkompresi) campuran udara+bahan bakar yang telah masuk di dalam silinder agar menjadi panas.

    • Langkah Pembakaran / Penyalaan (Combustion Stroke), yaitu memberikan api pada campuran udara+bahan bakar sehingga terbakar dan menimbulkan tenaga pembakaran.

    • Langkah Buang (Exhaust Stroke), yaitu langkah membuang sisa pembakaran untuk kemudian diganti dengan yang baru lagi melalui langkah hisap

    Thursday, January 21, 2010

    Bagian-bagian Kendaraan

    Sebuah kendaraan adalah sebuah sistem besar yang terdiri dari beberapa sub-sub sistem lain, yaitu :


    1. Engine

      Engine adalah bagian kendaraan yang menghasilkan tenaga untuk kemudian diteruskan oleh Power Train sehingga dapat mengerakkan kendaraan. Engine terdiri dari beberapa bagian, diantaranya :


      1. Bagian Utama

        1. Bagian yang bergerak

          1. Piston Assembly (Piston Set)


          2. Crankshaft (Poros Engkol)


          3. Valve Mechanism (Mekanisme Katup)


          4. Flywheel (Roda Penerus / Roda Gila)



        2. Bagian yang tidak bergerak

          1. Cylinder Head (Kepala Silinder)


          2. Cylinder Block (Blok Silinder)


          3. Crankcase (Ruang Engkol)


          4. Paking



          5. Manifold





      2. Bagian Kelengkapan

        1. Ignition System (Sitem Pengapian)


        2. Fuel System (Sistem Bahan Bakar)


        3. Cooling System (Sitem Pendinginan)


        4. Lubrication System (Sistem Pelumasan)


        5. Manifold System (Sistem Pemasukan dan Pembuangan Gas)




    2. Power Train System (Sistem Pemindah Tenaga)
      Power Train System adalah bagian-bagian kendaraan yang meneruskan tenaga hasil pembakaran di ruang engine sampai ke roda-roda sehingga kendaraan dapat bergerak.

      Power Train System terdiri dari beberapa bagian lagi, yaitu :

      1. Clutch (Kopling) yang berfungsi untuk memutuskan atau meneruskan tenaga engine ke transmisi

      2. Transmission (Transmisi) atau Transaxale, berfungisi untuk mengatur tingkat kecepatan kendaraan.


      3. Propeller Shat (Poros Propeller/Gardan), berfungsi untuk meneruskan tenaga putaran dari transmisi ke differential.


      4. Differential (Gardan), berfungsi untuk mengubah arah putaran propeller shaft menjadi putaran maju atau mundur pada roda kendaraan.


      5. Axle Shaft (Poros Roda), berfungsi untuk meneruskan putaran propeller shaft ke roda.


      6. Wheel (Roda), yaitu bagian yang memungkinkan kendaraan dapat bergerak.



    3. Chasis System

      Chasis adalah bagian kendaraan yang berfungsi untuk menjaga kenyamanan dan kestabilan saat berkendara. Chasis terdiri dari beberapa bagian, yaitu :


      1. Steering System (sistem Kemudi) yang berfungsi untuk mengendalikan arah kendaraan.


      2. Braking System (Sistem Rem), berfungsi untuk mengurangi kecepatan atau menghentikan laju kendaraan.


      3. Suspension System (Sistem Suspensi), berfungsi untuk mendapatkan kenyamanan dan kestabilan saat berkendaraan.



    4. Engine Electrical System (Sistem Kelistrikan Engine)
      Sistem kelistrikan engine adalah sistem kelistrikan yang diperlukan untuk menghidupkan engine dan mengoperasikannya dengan cara yang stabil. Sistem ini terdiri dari beberapa bagian , yaitu :

      1. Battery, berfungsi sebagai sumber tenaga awal untuk menggerakan sistem starter.
      2. Starting System (Sistem Starter), berfungsi untuk menggerakkan engine untuk yang pertama kali sehingga engine dapat beroperasi.

      3. Ignition system (Sistem Pengapian), yaitu sistem penyalaan yang memungkinkan terjadinya pembakaran di ruang bakar.


      4. Charging System (Sistem Pengisian Baterai), yaitu sistem yang menjaga kapasitas baterai selalu dalam kondisi penuh.

      5. Indicator System, yaitu sistem yang memberikan peringatan atau informasi tentang bekerjanya sistem kelistrikan engine seperti indikator pengisian atau baterai.

      6. Sensor, yaitu sistem yang mendeteksi bekerjanya suatu komponen dan memberikan informasinya ke sistem pengolah informasi lain (Control Unit) sehingga didapatkan pembakaran yang sempurna sesuai kebutuhan.



    5. Body Electrical System (Sistem Kelistrikan Bodi)
      Sistem Kelistrikan Bodi adalah sistem kelistrikan yang dipasang pada bodi kendaraan. Sistem ini bersifat tambahan yang berfungsi terutama untuk menjaga keamanan dan kenyamanan saat berkendara. Artinya, kendaraan tanpa sistem ini masih dapat bergerak dengan baik. Namun karena alasan keamanan maka beberapa sistem ini menjadi wajib adanya.

      Sistem kelistrikan bodi terdiri antara lain :


      1. Sistem penerangan


      2. Wiper (Penghapus air pada kaca)


      3. Horn (Klakson)


      4. Air Conditioning (AC)


      5. Meter kombinasi dan Pengukur, terdiri dari meter-meter, pengukur, lampu peringatan, dan lampu indikator untuk menunjukkan informasi yang diperlukan oleh pengemudi untuk keamanan berkendara.

        1. Tachometer (indikator RPM)


        2. Speedometer (Indikator Kecepatan)


        3. Indikator suhu air


        4. Indikator Bahan Bakar


        5. Indikator Tekanan Oli


        6. Voltmeter (Indikator Tengan Baterai)




    6. Body System

      Bodi adalah bagian dari kendaraan yang membawa penumpang dan barang.


    Klasifikasi Kendaraan berdasarkan Metoda Penggerak


    Kendaraan dapat diklasifikasikan berdasarkan posisi mesin dan roda-roda penggerak, dan jumlah roda-roda penggerak.

    1. FF (Front Engine – Front Drive) atau (Engine di depan – Penggerak Depan)

      Pada kendaraan ini, tidak menggunakan propeller shaft (poros porpeller / gardan) sehingga memungkinkan diperolehnya interior yang luas dan kenyamanan yang sempurna. Tenaga hasil pembakaran langsung diteruskan ke roda-roda depan.

    2. FR (Front Engine – Rear Drive) atau (Engine di depan – Penggerak Belakang)

      Kendaraan tipe ini, menggunakan propeller shaft untuk meneruskan tenaga hasil pembakaran ke roda-roda belakang. Kendaraan ini mempunyai keuntungan memiliki keseimbangan berat yang baik, sehingga unggul dalam pengontrolan dan stabilitas.

    3. MR (Midships Engine – Rear Drive) atau (Engine di Tengah– Penggerak Belakang)

      Kendaraan tipe ini menempatkan engine di tengah dan tenaga engine langsung diteruskan ke roda-roda belakang. Kendaraan ini memiliki keseimbangan berat yang baik pada axle-axle depan dan belakang sehinga unggul dalam hal pengontrolan.

    4. 4WD (4 Wheels Drive) atau 4 Penggerak Roda

      Pada kendaraan ini umumnya engine terletak di depan dan tenaga engine diteruskan ke empat roda depan dan belakang. Karena kendaraan 4WD bergerak dengan empat roda, maka kendaraan dapat dioperasikan di bawah kondisi buruk dengan cara yang stabil. Beratnya sama dengan berat kendaraan tipe lain.

    Klasifikasi Kendaraan Berdasarkan Tenaga Penggerak


    Kendaraan dapat diklasifikasikan berdasarkan tipe tenaga penggerak sebagai berikut:

    • Kendaraan mesin bensin

      Kendaraan tipe ini berjalan dengan mesin berbahan bakar bensin. Karena mesin bensin menghasilkan tenaga tinggi dengan ukuran mesin yang kecil, maka mesin berbahan bakar bensin umum digunakan pada kendaraan penumpang. Mesin yang serupa juga digunakan pada mesin CNG, mesin LPG dan mesin alkohol, yang menggunakan bahan bakar dengan tipe berbeda.

      CNG: Compressed Natural Gas

      LPG: Liquefied Petroleum Gas

    • Kendaraan mesin diesel

      Kendaraan tipe ini berjalan dengan mesin berbahan bakar diesel. Karena mesin diesel menghasilkan torsi yang besar dan menawarkan keekonomisan bahan bakar, maka mesin tersebut umum digunakan untuk truk dan SUV (Sports Utility Vehicle)

    • Kendaraan hybrid

      Kendaraan tipe ini dilengkapi dengan tenaga penggerak yang memiliki tipe yang berbeda, seperti mesin bensin dan motor listrik. Karena mesin bensin membangkitkan listrik, kendaraan tipe ini tidak memerlukan sumber luar untuk mengisi ulang baterai. Sistem penggerak roda menggunakan tegangan 270V, dan arus listrik 12V.

      Sebagai contoh: selama start, kendaraan tersebut menggunakan motor listrik yang menghasilkan tenaga tinggi meskipun kecepatannya rendah. Saat kecepatan kendaraan naik, maka akan mengoperasikan mesin bensin yang lebih efisien sifatnya pada kecepatan yang lebih tinggi. Dengan cara menggunakan sebaik-baiknya ke dua tipe tenaga penggerak ini, maka gas buang dapat dikurangi dan bahan bakar dapat lebih ekonomis.

    • Kendaraan listrik

      Kendaraan ini menggunakan tenaga baterai untuk mengoperasikan motor listrik. Tidak seperti bahan bakar, baterai memerlukan pengisian ulang. Kendaraan tersebut menawarkan banyak manfaat, termasuk tidak adanya gas buang dan suara yang rendah selama pengoperasian. Sistem penggerak rodanya menggunakan tegangan 290V, sedangkan arus listrik 12V.

    • Kendaraan berbahan bakar cell hybrid (Fuel cell hybrid vehicle)

      Kendaraan listrik ini menggunakan energi listrik yang diciptakan saat bahan bakar hidrogen bereaksi dengan oksigen di udara untuk membentuk air. Karena hanya mengeluarkan air, maka kendaraan ini dianggap sebagai kendaraan dengan tingkat polusi yang paling rendah, dan diperkirakan akan menjadi tenaga penggerak bagi generasi di masa datang.


       

    Cuk Otomotis Pada Karburator Sepeda Motor


    Karburator adalah salah satu perangkat penting yang terdapat pada kendaraan. Karburator berfungsi sebagai pengabut bahan bakar sehingga memudahkan bahan bakar bercampur secara homogen dengan udara untuk dapat menghasilkan pembakaran yang sempurna. Pada kondisi tertentu, yaitu pada keadaan cuaca dingin atau di pagi hari, untuk memudahkan start kendaraan dibutuhkan campuran bahan bakar dan udara yang kaya. Untuk hal ini pada karburator dilengkapi dengan perangkat yang disebut dengan sistem cuk (choke system).

    Pada karburator sepeda motor konvensional, sistem cuk bekerja secara manual yaitu dengan menarik tuas cuk yang biasanya terletak di bawah setang sebelah kiri. Namun pada karburator sepeda motor terkini menggunakan cuk yang bekerja secara otomatis atau disebut dengan autochoke. Dengan piranti ini memungkinkan pengendara tidak perlu menarik tuas cuk ketika sulit menghidupkan mesin di pagi hari karena Autochoke secara otomatis akan menyeimbangkan komposisi bahan bakar dan udara saat kondisi mesin masih dingin.


    Cara Kerja Autochoke

    Pada prinsipnya autochoke memanfaatkan thermowax untuk menggerakkan starter plunger untuk membuka dan menutup cuk. Wax yang peka terhadap suhu ini bergerak karena adanya panas akibat arus listrik yang mengalir ke PTC (positive temperatur coefficient) heater.


    Posisi autochoke dan komponen di dalamnya

    Pada saat mesin kendaraan tidak hidup dan temperaturnya masih dingin, volume thermowax kecil sehingga starter plunger dalam kondisi membuka lubang choke. Artinya, starter jet juga terbuka sehingga membantu memperbanyak debit bahan bakar agar mesin lebih mudah hidup.

    Pada saat engine hidup dan PTC heater dialiri arus listrik maka tercipta panas yang akan membuat wax di thermowax mengembang dan menutup starter jet. Ini berati bahwa engine sudah cukup panas atau telah mencapai temperatur optimal sekitar 80 derajat celcius dan tidak perlu choke lagi. Debit bahan bakar kemudian hanya disuplai dari pilot jet dan main jet dengan volume sesuai putaran mesin atau pergeratan katup gas.




    Perbedaan Autochoke pada Sepeda Motor Honda, Yamaha dan Suzuki

    Autochoke pada Suzuki dan Yamaha menggunakan sensor suhu atau thermoswitch yang mengatur arus listrik ke PTC heater berdasarkan suhu mesin. Thermoswitch ini akan mendeteksi jika suhu mesin sudah panas dan kemudian akan mengalirkan arus listrik ke PTC.

    Sedangkan pada Honda menggunakan dua macam sensor, yaitu ignition pulse dan engine coolant temperature (ECT) sensor. Ignition pulse adalah sensor yang mendeteksi rpm mesin. Jika Ignition pulse mendeteksi putaran mesin mencapai 700 rpm, maka Heater (pemanas) akan dialiri listrik. Sedangkan ECT adalah sensor suhu yang menggunakan cairan (coolant) yang prinsip kerjanya sama dengan thermowax. Pada sepeda motor Honda ada yang menggunakan kedua sensor tersebut dan ada juga yang hanya menggunakan Ignition pulse. Motor Honda yang menggunakan ECT umumnya adalah karena pada motor tersebut sudah menggunakan radiator. Selain itu ECT juga berfungsi untuk menyalakan indikator overheat yang bisa dilihat di papan speedometer.



    Skema autochoke Honda Vario


    Saturday, January 16, 2010

    Knowing Engine Oil

    Engine oil lubricates the various kinds of part-part of the machine.

    Engine oil has four main functions as follows:

    1. Lubricate
    2. Cool
    3. Cleanup
    4. Glue


     

    Attention

    • Engine oil for diesel engines and gasoline is different. Compression and combustion pressure in diesel engines is very high, and the great power given to the part-rotating parts. Therefore, the engine oil used in diesel engine oil to form a film which is very strong. However, recently has produced a second type of oil for diesel and gasoline engines.
    • Engine oil level is due to decreased engine or heat oxidation, and must be replaced periodically.


       

    Classification based on oil viscosity SAE index:

    This index shows where the ambient temperature of a particular oil can be used.

    (For example: "10W-30")

    The bigger the number, the higher the oil viscosity.


     

    Oil with a viscosity index which shows the range such as SAE 10W-30 oil is called "multi-grade".

    The lower the number, such as "10," the less likely the oil to harden at low temperatures. The higher the second number, such as "30," the less likely that the oil becomes thinner at high temperatures.

    "W" means winter ( "winter"), shows that the viscosity is for application at low temperatures.

    Friday, January 15, 2010

    KNOWING TIRES

    Tires are part of the vehicle in direct contact with the road. Therefore must have some requirements for ride comfort.

    Function

    1. As part of the power train system so that the vehicle can run.
    2. As part of the braking system that allows to stop the vehicle.
    3. As part of the steering system that determines the direction of the vehicle.
    4. As part of the suspension system which allows the shock damping due to road conditions, which then suppressed again by the suspension, so get comfortable in driving.


    Tire Type



    1. Bias Tires. Bias tire construction was stacked threads crossed each other. Number of plies more than the radial tire. Therefore, the bias tires can hold more weight and thus more widely used in commercial cars.
    2. Radial Tires. Radial tire is a tire yarn construction there is only one or two layers of stacked woven around the tires. Therefore, softer walls so that the radial tire more comfortable to wear and suitable for use in passenger cars. In the radial tire was also reinforced with a layer of the tread of steel wire. The effect, more stable control. This is different from bias tires that do not have steel in the tread.
    3. Light Van Radial Tire (LVR)LVR is a combination of tires bias tires, radial.



    Tire compound

    Tire compound means forming materials that the number of tires could reach hundreds of elements. Each manufacturer has a different compounds which may be quite difficult to do measurements. But if you want to know the hardness can be done by using a tensile meter.

    Highway tire compound will usually softer than the tires for off-road. Trend road tires now is to use a soft compound tire. However, as the use of tires, this compound has aging (age consumed, red). Usually the tires so much harder because of the heat.

    Then came the new technology, such as the so-called dual-layer tread. In this type, there are two types of compounds on the same tires, the 50 percent outside the original compound and underneath the softer compound.

    Outside the compound will be further eroded as hard and usage. While inside the compound is like a half-baked. Because of aging, the tires so hard. Once the outer layer of the compound out, violence is the equivalent compound in a compound outside when new.



    Age Use

    There are six factors that can affect tire wear age.



    1. Weight. Each different car tires based on it consumption. In addition, the use of cars is often used alone or full load affects the age of the tire wear. Certainly, the age would be reduced by using a full load.
    2. Air pressure must be fitted. Less pressure to reduce 50% 78% aged tires.
    3. Tire rotation. Rotated tires properly aged longer useful life.
    4. False wheel alignment would make the tires wear out faster.
    5. Route. Concrete roads lead to higher wear than the asphalt.
    6. Driving habits. Speeding, zig-zag and often brake would make a faster tire wear.



    Size



    Size of tire is listed on the tire wall to show its size. Since nearly all cars are already using radial tire, the tire is only clues are discussed.





    Suppose Size = 185/65R14



    Mean,

    185 = tire width (mm),

    65 = 65% tire profile of the width of the tire,

    R = radial

    14 = rim diameter (inches).

    Tuesday, January 12, 2010

    Combi Brake System (CBS)



    Combi Brake System (CBS) pada skutik baru Honda Vario CBS Techno pada prinsipnya dibuat untuk memudahkan pengendara melakukan pengereman yang lebih ideal. Ketika tuas rem belakang (tuas kiri) di tekan, secara otomoatis rem depan juga akan ikut melakukan pengereman. CBS sangat pas untuk pengendara yang hanya terbiasa menggunakan rem belakang. Dengan fitur ini resiko roda belakang mengunci bisa dikurangi karena rem depan juga ikut mengurangi kecepatan dengan proporsi yang ideal.
    CBS Hanya Braking Assist (membantu pengereman)
    Yang perlu diingat, karena bersifat membantu (assist), pengereman yang dilakukan oleh CBS tidak sepenuhnya ideal. Seharusnya pengereman yang benar lebih kuat di depan, proporsinya kurang lebih 60% di depan dan 40% di belakang. Namun di CBS proporsinya 65% di belakang dan di depan sekitar 35% (ketika tuas rem kiri saja yang ditekan). Dengan CBS kedua roda ikut berhenti meski proporsi rem depan belum sepenuhnya sempurna. Namun kemungkinan roda belakang mengunci tetap bisa dikurangi dan jarak pengeremannya juga jadi lebih pendek. Kemudahan ini tentunya sangat menguntungkan bagi pengendara pemula atau para wanita. Namun demikian meski menggunakan CBS, idealnya harus tetap belajar pengereman dengan baik dan benar (rem depan dan belakang) agar proporsi remnya bisa sempurna.

    Cara Kerja CBS

    Komponen terpenting pada CBS adalah adanya kabel penghubung antara tuas rem depan dan rem belakang yang disebut dengan kabel konektor. Dengan adanya kabel konektor ini, ketika rem belakang di tekan rem depan juga akan ikut tertekan.


    Ketika tuas rem belakang ditekan, satu kabel dari tuas akan menarik equalizer yang bercabang ke dua kabel. Satu kabel langsung ke rem belakang dan satu kabel lagi ke kabel konektor. Kabel konektor ini akan menarik knocker untuk mendorong piston hidrolik di master rem depan.  Proporsi remnya tidaklah serta merta sama. Ketika tuas rem belakang ditekan sedikit yang berhenti hanya roda belakang. Makin dalam lagi menekan tuas rem belakang, rem depan baru akan mulai ikut melakukan pengereman. Makin dalam lagi sampai mentok, hanya rem belakang yang makin kuat pengeremannya (rem depan tidak nambah lagi).


    Mekanisme di tuas rem depan dan belakang

    Bila dihitung persentasenya, pada CBS ini rem belakang bisa mengerem dengan kemampuan maksimum sampai 100%, sedang rem depan hanya memiliki porsi sekitar 70%. Kalau daya cengkram rem depan mau ditambah hingga 100% tetap harus tekan tuas rem depan (tuas sebelah kanan).

    Equalizer


    Ketika menekan tuas rem belakang, pengereman CBS baru akan bekerja. Tapi kalau hanya rem depan saja, maka CBS tidak bekerja. Hal ini karena di master rem depan, knocker joint yang juga tersambung dengan rem belakang tidak bekerja seperti ketika tuas rem belakang ditarik. Yang ditawarkan CBS ini, lebih memfokuskan pengereman di sektor buritan alias rem belakang. Ada nama part yang disebut equalizer. Part inilah yang menghubungkan antara rem depan dan belakang melalui slink atau kabel besi layaknya kabel gas atau kabel rem sepeda. Letaknya, ada di hendel rem belakang (sebelah kiri).
    Sedangkan di panel rem depan, hanya ada knocker dan knocker joint. Ketika menekan rem depan, konektor tersebut tidak akan bergerak. Tetapi ketika kita menarik rem belakang, maka konector joint itu juga akan menarik knocker di master rem depan. Makanya, langkah atau metode ini yang menyebabkan kedua rem bisa berfungsi. Tapi porsi kekuatannya, tidak akan melebihi jika kedua tuas rem ditarik secara bersamaan ketimbang hanya tuas rem belakang aja yang ditarik.
    Selain itu, equalizer juga mengatur penuh jarak main tuas rem belakang sehingga jarak main tuas rem nggak kebablasan dan berfungsi seperti biasanya. Sehingga mekanisme CBS pada Vario Techno takkan mempengaruhi kerja rem depan bila kampas rem belakang mulai tipis. Artinya, tuas rem depan tetap akan tertarik seperti biasa tanpa harus ngelock, meski tuas rem belakang ditarik full.

    Penggantian kampas rem belakang


    Jika dirasa kampas rem sudah tipis dan perlu diganti, dapat diyakinkan dengan melihat posisi jarum penunjuk batas keausan atau batas penggantian kampas sebagai indikator ada di panel kampas rem belakang.
    1.       Jika posisi jarum penunjuk sudah ada di belakang tanda atau melewati batas tanda pada saat tuas rem ditarik penuh, maka perlu untuk segera mengganti kampas rem belakang dengan yang baru.
    2.       Tapi jika posisi jarum penunjuk masih ada di tengah, namun kemampuan pengereman belakang sudah mulai berkurang, maka disarankan untuk penyetelan ulang mur penahan batang pengait atau paha ayam yang ada di ujung kabel rem, sehingga jarak main tuas rem belakang akan kembali seperti semula dan nggak terlalu dalam.
    Untuk penggantian kampas rem belakang baru CBS Techno disarankan untuk menyeting ulang mur penyetel (adjuster) knocker joint yang ada di bagian bawah master rem. Hal ini perlu dilakukan, sebab saat ganti kampas rem belakang semua peranti harus dicopot, termasuk mur adjuster. Tujuannya agar proses pemasangan lebih mudah dan ketika dipasang kembali, jarak main knocker joint sudah pada posisinya.
    Mengingat jarak main knocker joint dengan equalizer sangat mempengaruhi kemampuan kerja CBS secara keseluruhan, pastikan bahwa setingan mur adjuster sudah tepat. Jika tidak yakin, maka serahkan pad ahlinya.

    Referensi :

    Why the exhaust valve setting more distantly spaced?

    Intake valves fed by fuel-air mixture so that the expansion or hot is going on around the intake valves, smaller than the exhaust valve. In the exhaust valve fed by the hot gases of combustion remaining. Therefore rift between the valve stem with a hammer throw was made further. The assumption, when the excessive heat did not make the distance closer. If the distance made more meetings, there is the possibility of the engine so hard to live. This is due to continue pressing the trigger valve so that the valve continues to open that resulted in the leakage of compression. This means there is no pressure that allows the combustion in the engine. In some motors applied the same suit rift between the intake valve and exhaust valve of, but not all. Especially for the motor has to apply compression on a 9: 1. That's because high compression engines usually heat faster than low compression motor.

    Oli Matik Vs Oli Mobil

    Meski sama-sama katagori oli kopling kering, bukan berarti oli mobil bisa dipakai buat motor matik. Perlu diingat, prinsip spek pelumasan tentu menyesuaikan kebutuhan mesin yang dilumasi. Dengan asumsi itu, keduanya dirancang untuk fungsi yang berbeda.

    Jika dikatakan oli mobil bisa dipakai untuk motor matik, sebenarnya memang bisa. Tapi karena peruntukannya berbeda, pasti ada kekurangan yang akan terjadi. Salah satu perbedaanya, mesin motor mempunyai tingkat stress yang lebih tinggi dari mobil. Putaran mesin mobil tak setinggi motor yang bisa tembus di atas 10.000 rpm. Perbedaan kebutuhan tersebut yang kemudian membuat ramuan pelumas yang berbeda pula. Bisa saja dari paket aditif atau formulanya. Inilah yang menentukan peruntukan oli.

    Pemakaian oli yang tidak sesuai peruntukan, bisa menimbulkan efek. Salah satunya, terjadi oksidasi yang lebih cepat sehingga performa oli menurun lebih cepat dari seharusnya. Hal ini bisa timbul diakibatkan panas yang berlebih dari mesin motor itu.
    Salah satu cirinya bisa dilihat lewat viskositasnya. Biasanya oli akan menjadi lebih kental. Ini berbeda dengan oksidasi yang karena tercampur oli air. Jika oli yang sudah teroksidasi itu tetap digunakan, akan merembet ke daya tahan spare-parts. Hali tersebut dikarenakan kemampuan atau performa oli untuk melindungi dan melumasi sudah berkurang.
    Penulis/Foto : Chuenk, Eka/Boyo

    :. Oli Skubek Vs Oli Bebek

    Pelumasan mesin skubek dan motor biasa berbeda, sebab motor matik menggunakan sistem kopling kering dimana kerja oli hanya melakukan pelumasan pada kruk as (crankshaft), mekanisme klep (Valve mechanism) dan silinder aja. Berbeda dengan motor kopling basah di motor biasa, oli ikut melumasi kopling. Oleh karena itu pada sistem kerja kopling basah dibutuhkan oli yang memiliki high friction (ketahanan terhadap gesekan yang tinggi). Sehingga, tidak membuat kampas kopling selip karena terlalu licin.
    Sementara, untuk skubek atau motor matik, bisa diterapkan oli low friction atau rendah gesekan, karena tidak khawatir dengan selip kopling namun lebih licin. Sehingga rendah gesekan dan mampu menghemat bahan bakar.
    Adaptasinya desain oli untuk matik terhadap spesifikasi low friction itulah yang jadi dasar munculnya oli khusus skubek. Meskipun dengan oli biasa, skubek masih juga bisa menggunakannya. Tapi sebaliknya, motor biasa tidak bisa memakai oli matik karena akan mengakibatkan selip kopling.
    Salah satu unsur yang membuat oli matik low friction adalah bahan tambahan pada bahan pencampuran produksi oli. Sejumlah klaim produksi oli matik, biasanya disebutkan materi tambahan yang membantu penyempurnaan tingkat gesekan. Misal, Enduro Matic produksi Pertamina, yang mengandalkan moly diklaim mampu merendahkan gesekan pada part engine sehingga makin licin sekaligus menyempurnakan kerja mesin matik.
    Salah satu cara mudah untuk membedakan mana yang katagori low friction, bisa lihat standar yang sudah diuji lembaga riset oli. Salah satu patokannya adalah yang sudah diakui Japanese Automobile Standards Organization (JASO). Lembaga ini sudah memisahkan katagori non slipping oli (MA) dan slipping oli (MB). Jadi jelas, kalau untuk kebutuhan oli matik jelas lebih sesuai memilih MB.
    Berkait dengan soal viskositas alias kadar kekentalan oli yang digunakan, rekomendasi spek standar pabrikan bervariasi. Misal Yamaha yang menggunakan Yamalube 20W40 atau Suzuki dengan SGO 20W50. Sedang standar skubek Honda 10W-30.
    Dilihat dari perkembangan teknologi desain mesin, memungkinkan mengaplikasi oli lebih encer dari rekomendasi. Tapi harus diingat, kualitas oli encer tersebut harus benar-benar bagus secara spek. Selain itu penggantian oli teratur yang tidak melebihi batas. Apalagi, skubek termasuk motor baru. Clereance pada mesin masih presisi. Sehingga dengan oli lebih rendah viskositasnya, malah menjadikan signifikan terhadap performa mesin. Lebih enteng dan efeknya malah bisa jadi lebih irit.
    Terkecuali pada mesin yang sudah tua dengan clereance yang sudah lebih besar, tentu malah sebaliknya yaitu memerlukan oli yang lebih kental. Paling tepat tentunya adalah mengikuti standar pabrik, baik itu dari segi kekentalan dan standar API Service-nya.

    Penulis : Chuenk, Eka/Dok. Motor Plus
    http://motorplus-online.com

    Monday, January 11, 2010

    Ciri Klep Racing






    Batang katup kecil
    Ringan dan kecil gesekan
    Kerja pegas katup ringan, Bos katup jadi kecil dan tidak menghalangi aliran gas di lubang porting
    Tahan pukulan
    Dibuat dari bahan ringan seperti titanium
    Harga relatif mahal
    Tahan magnet
    Tidak mudah dihinggapi kotoran seperti serbuk atau geram besi
    Cocok untuk katup buang, sehingga sisa pembakaran tidak menempel
    Sudut batang klep tajam
    Tidak menghalangi aliran gas

    Batang pada ujung katup mengecil
    Ketika katup membuka, batang kecil tepat posisinya di tengah lubang porting

    Permukaan dalam payung dan batang katup kasar
    Agar gas bakar tidak mengembun dan kotoran mudah lepas
    Sama kasarnya dengan lubang porting




    Sunday, January 10, 2010

    Pelatuk Klep Modern Vs Konvensional


    Sudah banyak teknologi yang dibuat pabrikan motor untuk efisiensi gesekan. Salah satunya, rocker-arm atau yang lebih familiar disebut pelatuk klep. Tiga model penggerak untuk menaik-turunkan batang klep ditawarkan yaitu Model konvensional, roll rocker-arm dan sim. Masing-masing memiliki kelebihan diaplikasi pada setiap modelnya.
    Model konvensional umum diaplikasi di motor massal. Lalu, pengembangan mulai berlanjut ke arah pelatuk model roll rocker-arm atau disebut sistem roller. Contoh diaplikasi di Honda Karisma. Lalu, adalagi tipe sim klep. Model ini diaplikasi di Honda CBR150 atau Suzuki Satria F-150 atau Kawasaki Ninja 250.
    Seperti disebut di atas, pastinya ada kelebihan yang dibawa setiap teknologi terbaru atau setiap inovasi.

    Untung-Rugi Model
    1.       Model Konvensional
    -          Berbentuk seperti sepatu.
    -          Ketika kem menekan pelatuk, daya gesek yang dialami cukup besar, apalagi ketika kem sudah mengalami modifikasi di bubungan (camlobe). Hasilnya kem tidak rata, dengan model roller bisa diatasi.
    -          Biasanya diaplikasi di motor bertipe mesin SOHC (Single Overhead Chamshaft) atau mesin dengan nokes as tunggal.

    2.       Model Roll Rocker-arm
    -          Model roller punya part penekan kem berdimensi bola bearing.
    -          Ketika noken-as berputar menekan pelatuk, friksi yang dialami noken-as dan pelatuk jadi minim.
    -          Pelatuk juga lebih ringan dan mudah digerakan.
    -          Pelatuk roller lebih bersifat mampu mengurangi panas di kepala silinder sehingga mesin nggak gampang overheat. Juga tidak perlu khawatir kalau oli mesin di kepala silinder berkurang, karena panas dan friksinya nggak seperti pelatuk biasa.
    -          biasanya diaplikasi di motor bertipe mesin SOHC

    3.       Model shim
    -          Pada model ini tidak menggunakan baut dan mur penyetel batang klep.
    -          Model shim bentuk part tidak lagi seperti pelatuk, melainkan seperti pil obat (bulat) yang dilindungi topi sim. Sim ini ada di ujung batang klep di tengah per klep. Nantinya, bakal menekan batang klep begitu topi klep ditekan noken-as. Untuk mengatur celah klep, biasanya dengan mengganti sim ini pakai ukuran beda. Kalau mau lebih rapat pakai sim yang tebal.
    -          Hasilnya friksi dan panas menjadi minim dan kinerjanya juga lebih stabil.
    -          Banyak diaplikasi di motor kapasitas besar atau tipe mesin DOHC (Double Overhead Chamshaft) atau mesin dengan nokes as ganda.
     Model roller, efisien BBM dan panas mesin

    SETELAN KERENGGANGAN

    Bicara kerenggangan klep, umumnya pelatuk klep model roller dan sim bisa lebih rapat ketimbang konvensional. Tapi, seberapa besar kerenggangannya tergantung dari spek mesin.
    Oh ya! Sekadar masukan! Ketika melakukan penyetelan klep, baiknya jangan terlalu rapat. Itu karena ketika mesin panas, baut dan mur penyetel bakal memuai. Karena pemuaian, jika terlalu rapat, maka baut itu bakal menekan lebih ke batang klep. Jika dibiarkan, akan berakibat kebocoran kompresi. Akhirnya selain kompresi, usia pakai komponen juga bakal berkurang dan boros BBM
     
    Setelan klep jangan rapat

    SISTEM KERJA PELATUK

    Pelatuk klep bekerja setelah digerakkan oleh bubungan noken-as (camlobe). Ketika kem berputar, rocker-arm bakal mengikuti kinerjanya, naik-turun menekan batang klep. Itu artinya, klep bergerak tergantung dari putaran kem.


    Thursday, January 7, 2010

    Nasib BLK Palangkaraya Semakin Mengenaskan


    BLK Palangkaraya merupakan salah satu dari sekian BLK kelompok industri yang ada di Indonesia. Pada awalnya, ketika masih dikelola di bawah Depnaker pusat (sebelum OTODA), BLK Palangkaraya merupakan balai latihan yang tidak pernah ada waktu luang untuk istirahat. Dalam artian hampir selalu ada pelatihan, hingga para instruktur yang ada nyaris selalu pulang sore bahkan malam karena begitu padatnya jadwal yang ada. Salah satu instruktur jurusan “favorit masyarakat” (yaitu otomotif) menuturkan bahwa ia terpaksa mengenakan alat penguat kaki dan pinggul dalam menjalankan tugasnya yang begitu padat karena harus berdiri sepanjang hari.
    Namun kini semuanya berubah. Bermula dari diberlakukannya OTODA, pengelolaan BLK tidak lagi di bawah DEPNAKER Pusat namun di bawah masing-masing Pemerintah Kota/Kabupaten dimana lokasi BLK berada. Ini berarti bahwa pengelolaan BLK tidak lagi melalui APBN namun melalui APBD. Di sinilah perbedaannya. Ketika masih di bawah DEPNAKER Pusat, dana untuk pelatihan bisa dikatakan melimpah-ruah. Setelah dikelola masing-masing Pemerintah Kota/Kabupaten, dana pelatihan sangat tergantung dari kemampuan daerah masing-masing. Pemerintah Kota Palangkaraya dapat dikatakan adalah Kota yang PAD-nya minim, bahkan jika dibandingkan dengan beberapa Kabupaten-kabupaten yang lain yang ada di Kalimantan Tengah, sehingga dana untuk pelatihan akhirnya juga minim. Dana pelatihan yang ada lebih banyak menggantungkan dana dari pusat.
    Tahun 2008, anggaran pelatihan bernilai kurang lebih Rp. 75 juta, tahun 2009 meningkat menjadi Rp. 160 juta tetapi tahun 2010 menurun lagi menjadi Rp. 60 juta. Dengan asumsi 1 paket pelatihan memerlukan dana Rp. 30 juta (rata-rata), maka tahun 2008 hanya ada 2~3 paket pelatihan, tahun 2009 ada 5 paket pelatihan dan tahun 2010 nanti hanya ada 2 paket pelatihan. Di BLK Palangkaraya terdapat 10 jurusan pelatihan yaitu Otomotif (3 instruktur), Komputer (1 Instruktur), Menjahit 4 Instruktur), Mesin Bubut (1 Instruktur), Las (1 Instruktur), Kerja Plat (1 Instruktur), Elektronika (2 Instruktur), Instalasi Listrik (1 Instruktur), Teknik Pendingin (1 Instruktur) dan Bangunan/meubeuleur (4 Instruktur). Dapat dilihat bahwa tidak semua jurusan dan instruktur dapat melaksanakan pelatihan. Kecenderungannya pelaksanaan pelatihan hanya untuk jurusan-jurusan yang banyak peminatnya yaitu Otomotif, Komputer dan Menjahit. Hal ini tentunya disesuaikan dengan tuntutan dari masyarakat yang cenderung memilih ketiga jurusan tersebut. Hal ini juga berarti banyak instruktur yang akhirnya hanya menganggur dan tidak mendapatkan Kredit poin untuk kenaikan pangkat. Ironisnya, dari penerimaan CPNS tahun 2009 yang lalu bertambah lagi 4 orang calon instruktur baru. Sepertinya hal ini justru menambah pengangguran baru namun digaji oleh pemerintah.
    Jika dilihat dari fasilitas yang ada, aset BLK Palangkaraya mencapai Rp. 1 Milyar lebih akan tetapi hanya dapat meluluskan rata-rata 48 tenaga terampil (3 paket pelatihan)  per tahun-nya (1 paket pelatihan = 16 siswa latih). Jika dinilai dengan uang (1 paket=Rp. 30 juta), maka nilainya adalah Rp. 90 juta atau kurang dari 10 persen dari aset yang ada. Cukup disayangkan bukan?


    Saturday, January 2, 2010

    Cylinder Gauge

    Cylinder Gauge atau Bore Gauge adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur diameter silinder atau lubang. Pada pekerjaan overhaul engine, alat ini digunakan bersama dengan micrometer dan jangka sorong.

    Bore Gauge adalah alat yang sangat teliti dengan akurasi gingga 0,01 mm.

    Penggunaan Bore Gauge hampir selalu diawali dengan penggunaan Jangka Sorong dan Micrometer untuk mendapatkan hasil pengukuran yang benar dan akurat. Dengan demikian untuk dapat menggunakan alat ini dituntut juga harus dapat menggunakan kedua alat yang lainnya tersebut.

    Jangka Sorong digunakan sebagai patokan awal pemilihan batang ukur Bore Gauge, sedangkan Micrometer digunakan untuk meng-kalibrasi Bore Gauge.

    Penggunaan alat ini sebenarnya mudah, namun berdasarkan pengalaman, beberapa siswa SMK Otomotif mengalami kesulitan. Untuk itu, saya telah membuat modul penggunaan Bore Gauge yang harapannya dapat mempermudah dalam memahami dan menggunakannya. Namun demikian saya yakin terdapat kekurangan yang mungkin dapat diperbaiki oleh para pembaca yang budiman.

    Untuk mempelajarinya dapat didownload pada link berikut :
    http://www.ziddu.com/download/7904024/ModulCylinderGauge.doc.html atau
    http://www.ziddu.com/download/7903540/ModulCylinderGauge.pdf.html

    VERNIER CALIPER

    Alat ukur ini juga sering digunakan dalam bidang mesin bubut dan otomotif. Berbeda dengan micrometer, Vernier Caliper atau Jangka Sorong dapat digunakan untuk mengukur ketebalan benda, celah atau lubang dan juga kedalaman atau ketinggian.

    Alat ini terdapat dua model yaitu manual dan digital. Pada model manual, hasil pengukuran dilihat pada Skala-skala yang ada pada Skala Utama dan Skala Geser yang segaris. Dalam hal ini sangat dibutuhkan ketelitian. Sedangkan pada model digital, hasil pengukurannya langsung dapat dilihat dalam bentuk Angka.

    Satuan yang digunakan terdapat dalam satuan Inchi dan juga Milimeter dalam satu alat.

    Untuk mempelajari lebih lanjut dapat didownload pada link berikut :
    http://www.ziddu.com/download/7903951/JangkaSorong.doc.html atau
    http://www.ziddu.com/download/7903539/JangkaSorong.pdf.html

    Micrometer

    TIPE
    Micrometer terdapat dua tipe yaitu Inside Micrometer dan Outside Micrometer. Inseide Micrometer digunakan untuk mengukur dimensi dalam suatu benda seperti celah atau diameter lubang. Sedangkan Outside Micrometer digunakan untuk mengukur dimensi luar suatu benda, seperti tebal atau diameter luar poros. Alat ukur ini sering digunakan pada bidang-bidang teknik seperti mesin (bubut) dan otomotif (untuk keperluan overhaul).

    SATUAN
    Terdapat dua tipe Micrometer berdasarkan satuan yang digunakan yaitu Micrometer dengan satuan Inchi dan Micrometer dengan satuan Milimeter.

    KETELITIAN
    Secara umum Micrometer mempunyai ketelitian 0,01 mm. Namun ada juga yang mempunyai ketelitian hingga 0,001 mm.

    Untuk dapat mempelajari lebih lanjut, dapat didownload pada link berikut ini :
    http://www.ziddu.com/download/7904023/Micrometer.doc.html atau
    http://www.ziddu.com/download/7903538/Micrometer.pdf.html

    Friday, January 1, 2010

    PRINCIPLE OF MEASUREMENT

    Measurements in the field of engineering, especially in the automotive world has a significant role, especially for the purposes of inspection and overhaul or replacement of parts of a moving vehicle. Measurements were taken, of course, is to find size. Important points in the measurement is to obtain the difference in size as a standard. Keep in mind that parts of vehicles, especially moving, each having a standard size and the allowed limit is made by the manufacturer. Because of the use, of course these parts will have wear and tear or damage, and affect the performance of vehicles that needed repair or replacement of these components. Here the measurement function to check the extent of wear or damage that may be determined steps to improve them.

    There are many measurement tools, each of which has its own purpose. In his own field of engineering, especially mechanical engineering and automotive, there are also lots of variety. Here I'll share with you about ways to use some common measurement tools used in lathe work, and automotive. My expectations may be helpful for anyone who wants to learn. To download it please click on the link below.

    1. Vernier Caliper :
    - http://www.ziddu.com/download/7903951/JangkaSorong.doc.html (Bhs Indonesia)
    - http://www.ziddu.com/download/7903539/JangkaSorong.pdf.html (Bhs Indonesia)

    2. Micrometer :
    - http://www.ziddu.com/download/7904023/Micrometer.doc.html (Bhs Indonesia)
    - http://www.ziddu.com/download/7903538/Micrometer.pdf.html (Bhs Indonesia)

    3. Cylinder Gauge:
    - http://www.ziddu.com/download/7904024/ModulCylinderGauge.doc.html (Bhs Indonesia)
    - http://www.ziddu.com/download/7903540/ModulCylinderGauge.pdf.html (Bhs Indonesia)

    Belajar Menulis ber-Bahasa Inggris dengan ImTranslator Mozilla Firefox

    Bahasa Inggris adalah bahasa yang paling banyak digunakan dalam berkomunikasi di dunia. Hal ini menjadikan Bahasa Inggris sebagai bahasa asing utama yang harus dikuasai. Terlebih sekarang ini dimana persaingan kerja yang lingkupnya tidak lagi lokal tapi internasional. Artinya, komunikasi yang akan digunakan tentunya lebih banyak adalah bahasa Inggris. Hal inilah salah satu kendala tenaga kerja lokal kurang dapat bersaing dengan tenaga kerja asing. Oleh karenanya, mau tidak mau, jika ingin dapat bersaing dengan tenaga kerja asing nantinya, maka Bahasa Inggris mutlak harus dikuasai.

    Aku sendiri sebenarnya juga ga bisa berbahasa Inggris secara aktifEmbarrassed. Maksudnya, kalau sekedar baca-baca buku berbahasa Inggris sih “litle-litle I can”…tapi, kalau buat ngobrol pake English, paling bisanya “yes, I know”, “I don’t know”, “I’m fine, thanks” dan semacamnya.

    Sebenarnya aku belajar English sudah dari SMP dulu, cuman kendalanya, dan ini yang paling sering terjadi pada kebanyakan kita, aku gak punya temen yang bisa diajak ngomong pake English. Akhirnya, bisanya English ya cuman pasif.

    Oya, buat menulis dalam bahasa Inggris pun, aku juga kesulitan. Dalam pikiran sebenarnya sudah terbayang apa yang mau ditulis, cuman menerjemahkannya dalam Bahasa Inggris, nah.. itu yang susah. Sudah mikirin “apa ya bahasa Inggris-nya merakit…, melontarkan…., dsb..” trus lagi mikirin “grammarnya udah bener lum ya?”. Ah, pusing ahCrying. Akhirnya …ya tutup aja bukunya. Kalau ga kepaksa banget karena PR harus dikumpul, ogah deh pusing-pusing.

    Nah, baru-baru ini aku menemukan program translator (penerjemah) yang bisa menerjemahkan kata atau kalimat dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris. Tidak cuman itu aja, bisa juga menerjemahkan ke bahasa-bahasa lain di dunia seperti Bahasa Spanyol, Jerman, Cina dan masih banyak lagi. Beerapa program tersebut ada yang berdiri sendiri sebagai software, ada juga yang ikutan di suatu software, yang istilahnya “adds on”. Nah, yang akan kubahas adalah program yang kedua ini.

    Dibanding program-program penerjemah lainnya yang pernah kupakai, ini yang paling luar biasa. Maksudnya, hasil terjemahannya hampir sempurna. Memang masih perlu juga untuk dikoreksi, namun tidak sebanyak program yang lain seperti Trans Tool misalnya. Sayangnya untuk menggunakan software ini, kita harus online, karena software ini termasuk add on pada software browser Mozilla Firefox. Jadi ya harus install dulu browser ini di komputer. Kemudian lihat pada menu Tools, apakah sudah ada menu ImTranslator. Kalau sudah ada klik aja pada menu tersebut. Kemudian akan muncul layar yang disitu terdapat tempat teks yang akan diterjemahkan dan teks terjemahan. Kita dapat memilih dari bahasa apa yang akan diterjemahkan dan ke bahasa apa hasil terjemahannya. Cukup gampang sekali penggunaannya. Kita tinggal ketikkan kalimatnya…klik translate ……lihat deh hasilnya dan tinggal edit dikit. Mau menerjemahkan paragrap? Bisa juga. Tapi ingat, batasan maksimalnya karakternya dibatasi sampai 1000 aja. Jadi jika ingin menerjemahkan banyak paragrap dapat dilakukan secara bertahap. Jika kamu membaca post-ku berjudul Principle of Measurement, mungkin banyak yang menyangka aku pinter bahasa Inggris. Padahal sebenarnya aku menulis dalam bahasa Indonesia lalu kuterjemahkan pake ImTranslator, trus diedit-edit dikit lalu publish. Jadi deh..

    Bagi yang belum ada menu -nya, bisa ditambahkan dengan cara klik pada menu Tools, kemudian klik pada menu Add-on. Akan muncul layar baru, kemudian klik pada menu Get Add-ons. Tunggu beberapa saat untuk loading…dan… jika beruntung akan muncul menu pilihan ImTranslator. Kemudian klik Install, tunggu beberapa saat lagi untuk loading …dann….klik Install now. Tunggu proses instalasi selesai. Restart ulang Mozilla Firefox-nya dan cek menu ImTranslator.

    Aku hanya berharap bahwa semuanya sudah tahu akan hal ini dan dengan begitu akan membuktikan bahwa aku ini “si telmi”, “kurang gaul”, “gaptek”,”dasar wong ndeso”. Jika demikian adanya, maka aku mengucapkan selamat kepada semua yang udah tahuOpen-mouthed. Ini artinya SDM Indonesia akan dapat bersaing dengan “wong bule” di masa yang akan datang. Amin

    Luna Maya, Perseteruan Antara Privasi dan Profesi

    Akhir-akhir ini tema yang banyak dibicarakan di tiap sudut-sudut ruang dimana banyak orang berkumpul barangkali adalah persoalan yang kini menimpa artis cantik Luna Maya. Ya, bermula dari kejadian di bioskop, dimana “calon anak titinya” tersantuk kamera salah satu “reporter infotainment”, berbuntut kekesalan Luna Maya yang kemudian mengeluarkan unek-uneknya di dunia maya melalui Twitter. Kata-kata umpatan yang ditulisnya, yang ditujukan kepada reporter infotainment sontak menimbulkan pro kontra. Di satu pihak memihak Luna dan satu pihak lainnya mengecam Luna.

    Dari pihak yang pro Luna, beranggapan bahwa reaksi Luna atas kejadian di bioskop adalah suatu hal yang wajar, didasarkan pada kenyataan yang menganggap perilaku reporter tersebut telah melanggar batas-batas privasi dan melanggar kode etik wartawan. Setiap orang memiliki privasi dan berhak untuk menikmati privasinya secara merdeka. Mengenai hal ini, banyak kalangan yang beranggapan demikian, bahwa banyak hal-hal yang sebenarnya tidak layak diberitakan. Akan tetapi justru hal-hal tersebutlah yang menjadi incaran para reporter yang akan menjadikan rating acara mereka menjadi tinggi. Kasus-kasus perselisihan, perselingkuhan atau perceraian akan selalu menjadi “menu” wajib di acara mereka hingga kasus-kasus tersebut selesai. Dengan demikian hal yang seharusnya menjadi urusan “dalam negeri” dan hanya diketahui orang-orang dalam, menjadi hal yang diketahui masyarakat luas. Dari segi agama, khususnya agama Islam, banyak para ulama yang menganggap bahwa infotainment adalah acara “menggosip rame-rame” dengan cara modern yang sebenarnya tidak banyak membawa faedah. Bahkan, diantaranya malah mengharamkan menonton infotainment. Alasannya, selain tidak mendatangkan manfaat, sesama muslim seharusnya menutupi aib saudaranya. Barangsiapa menutupi aib saudaranya, di hari penghitungan kelak, maka akan ditutupi pula aibnya. Dari segi pendidikan pun dianggap kurang pula mendatangkan faedah karena tema yang diangkat pada umumnya kurang memberikan motivasi atau teladan.

    Dari pihak yang kontra Luna, menganggap bahwa pengungkapan “caci-maki” Luna sungguh keterlaluan, apalagi diungkapkan di media online Twitter dimana banyak orang yang “follow” di dalamnya. Sebagai artis dan public figur, hal tersebut adalah teladan yang buruk. Bagi reporter itu sendiri, adalah suatu penghinaan. Tidak hanya penghinaan secara pribadi, tapi juga dianggap penghinaan kepada dunia pers (wartawan). Masalahnya menjadi semakin berat jika menyangkut penghinaan pada profesi reporter (wartawan??). Luna dianggap telah melecehkan insan pers, dimana mereka menganggap dirinya turut berjasa dalam membesarkan nama Luna. Insan pers punya payung hukum yang dapat digunakan untuk menjerat Luna. Mengenai hal ini pun, muncul pertanyaan dan beda pendapat apakah reporter infotainment dapat dikategorikan atau dianggap sebagai wartawan?

    Apa yang akan terjadi selanjutnya dari kasus ini barangkali adalah :

    -terjawabnya pertanyaan orang-orang yang meragukan apakah reporter infotainment adalah wartawan atau tidak.
    -jika reporter menang, akan menjadi pelajaran bagi para artis lainnya untuk tidak sembarangan “menghina” para reporter infotainment
    - jika Luna yang menang, akan menjadi pelajaran bagi para reporter, khususnya infotainment untuk “tidak melanggar privasi” orang

    Dan akhirnya, apapun yang akan terjadi nantinya, semoga saja ini menjadikan bahan untuk introspeksi bagi kita semua.