Tuesday, January 12, 2010

:. Oli Skubek Vs Oli Bebek

Pelumasan mesin skubek dan motor biasa berbeda, sebab motor matik menggunakan sistem kopling kering dimana kerja oli hanya melakukan pelumasan pada kruk as (crankshaft), mekanisme klep (Valve mechanism) dan silinder aja. Berbeda dengan motor kopling basah di motor biasa, oli ikut melumasi kopling. Oleh karena itu pada sistem kerja kopling basah dibutuhkan oli yang memiliki high friction (ketahanan terhadap gesekan yang tinggi). Sehingga, tidak membuat kampas kopling selip karena terlalu licin.
Sementara, untuk skubek atau motor matik, bisa diterapkan oli low friction atau rendah gesekan, karena tidak khawatir dengan selip kopling namun lebih licin. Sehingga rendah gesekan dan mampu menghemat bahan bakar.
Adaptasinya desain oli untuk matik terhadap spesifikasi low friction itulah yang jadi dasar munculnya oli khusus skubek. Meskipun dengan oli biasa, skubek masih juga bisa menggunakannya. Tapi sebaliknya, motor biasa tidak bisa memakai oli matik karena akan mengakibatkan selip kopling.
Salah satu unsur yang membuat oli matik low friction adalah bahan tambahan pada bahan pencampuran produksi oli. Sejumlah klaim produksi oli matik, biasanya disebutkan materi tambahan yang membantu penyempurnaan tingkat gesekan. Misal, Enduro Matic produksi Pertamina, yang mengandalkan moly diklaim mampu merendahkan gesekan pada part engine sehingga makin licin sekaligus menyempurnakan kerja mesin matik.
Salah satu cara mudah untuk membedakan mana yang katagori low friction, bisa lihat standar yang sudah diuji lembaga riset oli. Salah satu patokannya adalah yang sudah diakui Japanese Automobile Standards Organization (JASO). Lembaga ini sudah memisahkan katagori non slipping oli (MA) dan slipping oli (MB). Jadi jelas, kalau untuk kebutuhan oli matik jelas lebih sesuai memilih MB.
Berkait dengan soal viskositas alias kadar kekentalan oli yang digunakan, rekomendasi spek standar pabrikan bervariasi. Misal Yamaha yang menggunakan Yamalube 20W40 atau Suzuki dengan SGO 20W50. Sedang standar skubek Honda 10W-30.
Dilihat dari perkembangan teknologi desain mesin, memungkinkan mengaplikasi oli lebih encer dari rekomendasi. Tapi harus diingat, kualitas oli encer tersebut harus benar-benar bagus secara spek. Selain itu penggantian oli teratur yang tidak melebihi batas. Apalagi, skubek termasuk motor baru. Clereance pada mesin masih presisi. Sehingga dengan oli lebih rendah viskositasnya, malah menjadikan signifikan terhadap performa mesin. Lebih enteng dan efeknya malah bisa jadi lebih irit.
Terkecuali pada mesin yang sudah tua dengan clereance yang sudah lebih besar, tentu malah sebaliknya yaitu memerlukan oli yang lebih kental. Paling tepat tentunya adalah mengikuti standar pabrik, baik itu dari segi kekentalan dan standar API Service-nya.

Penulis : Chuenk, Eka/Dok. Motor Plus
http://motorplus-online.com

No comments:

Post a Comment